Selasa, 23 Desember 2014

Nilai Positif Stik Es Krim

Apakah anda penggemar es krim?

Es krim atau dalam bahasa inggris “Ice Cream” adalah makanan favorit di daerah tropis seperti Indonesia.  Es krim sangat digemari khususnya anak – anak.  Dengan rasanya yang manis dan dingin siapalah yang tidak menyukainya?

Es krim memiliki banyak varian dan rasa yang unik.  Ada es krim yang dalam mangkuk ada pula es krim yang menggunakan stik.  Rasa es krim pun berbagai macam rasa, mulai dari rasa strawberry hingga rasa durian pun ada.

Mayoritas es krim menggunakan stik es krim dalam varian rasanya.  Dapat ditemukan di berbagai minimarket atau pun supermarket es krim yang menggunakan stik hampir menjadi jenis mayoritas yang dijual.  Es krim dengan menggunakan stik pun sudah dikenal oleh masyarakat banyak.

Oleh karena itu, Apakah anda berfikir berapa banyak stik es krim yang terbuang? Dan apa akibat dari stik es krim yang terbuang? Serta bagaimana mengurangi sampah stik es krim?

Saya termasuk orang yang menyukai es krim, dengan rasanya yang manis dari anak – anak higga orang dewasa pun menyukainya.  Namun, setelah memakan es krim pastilah menyisakan sampah berupa stik es krim yang masih kurang di perhatikan oleh banyak orang.

Terkadang sampah stik es krim akan dibuang begitu saja tanpa memperhatikan nilai fungsi dari stik tersebut.  Dan lebih dari itu kebanyakan sampah stik es krim dibuang di sembarang tempat dan menjadikan pemandangan yang kurang menarik.  

Padahal jika kita mengetahui nilai dari stik es krim itu, kita bisa membuatnya menjadi benda yang memiliki nilai ekonomis atau pun nilai estetika.  Tetapi kurangnya minat masyarakat terhadap nilai ekonomis dan nilai estetika dari es krim maka sampah stik es krim pun semakin banyak.

Disebabkan hal tersebut saya pun berfikir apakah ada benda yang dapat saya buat dari stik es krim yang memiliki nilai ekonomis dan nilai estetika?  Saya pun teringat dengan bingkai foto yang saat ini sering menggunakan bahan plastik, karena hal itu saya pun tertarik untuk membuat bingkai foto dari stik es krim tersebut.

Dengan membuat bingkai foto dari stik es krim tersebut kita sudah mengurangi jumlah sampah stik es krim dan mengurangi penggunaan plastic.  Dengan mengurangi jumlah sampah stik es krim dan penggunaan plastic, maka kita sudah dapat dikatakan menjaga lingkungan ini.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan stik es krim dengan jumlah yang dibutuhkan, lalu mencuci stik es krim yang akan digunakan, kemudian menjemur stik tersebut dibawah matahari hingga kering dan tidak lembab. 

Setelah stik es krim yang di jemur sudah kering, saya menyiapkan peralatan lain yang dibutuhkan seperti lem Fox.  Kemudian gunting jika diperlukan, kertas dan pensil untuk membuat pola bingkai.

Pertama – tama saya menggambar pola bingkai pada kertas secara rinci, setela itu saya mulai dengan membuat bagian belakang dari bingkai tersebut, dengan cara menyatukan secukupnya stik es krim menjadi satu dengan lem.

Setelah bagian belakang tersebut selesai saya pun mulai merancang bagian depan.  Bagian depan dibuat dengan cara yang berbeda dengan bagian belakang.  Bagian depan dibuat agak tinggi dan disisakan sedikit bagian untuk memasukan foto.

Setelah bagian depan selesai selanjutnya menyatukan bagian belakang dan depan agar menjadi bingkai yang utuh.  Setelah itu berikan penyanggah atau bagian untuk menggantung pada belakang 
bingkai agar bingkai dapat berdiri.

  


Dengan membuat bingkai dari stik es krim ini kita sudah mendaur ulang sampah stik es krim yang dinilai negative menjadi memiliki nilai positive berupa nilai  ekonomis maupun nilai estetika.  Dari segi nilai ekonomis dengan kita menjual bingkai ini maka kita akan mendapatkan pendapatan.  Dari nilai estetika kita dapat memperindah ruangan. 

Selain itu juga dengan kita mendaur ulang sampah stik es krim kita dapat mengurangi sampah stik es krim yang merupakan sampah organic.  Oleh karena itu, saya berpendapat janganlah menyia – nyiakan suatu hal yang terkadang tidak penting tetapi sebenarnya memiliki nilai positif.

Jadi ketika melihat sesuatu kita harus benar – benar dapat menilai benda yang kita lihat.  Jangan hanya menilai dari segi negative dan tidak tahu nilai positifnya.  Padahal dengan tahu nilai positifnya kita dapat membantu bumi tetap hijau. 


>>> Mahasiswa Prodi S1 Akuntansi B STIE Ahmad Dahlan <<<